Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Mitos dan fakta tentang kanker payudara

Ada sejumlah mitos tentang kanker payudara yang berkembang di kalangan masyarakat, tapi bagaimana fakta yang sebenarnya? Ahli ilmu penyakit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ronald A Hukom, menepis mitos-motos itu dan menyampaikan fakta dalam acara Mom2MomTalk dengan tema dukungan bagi pengidap kanker payudara yang digelar Philips Healthcare Indonesia di Jakarta Selasa. Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai kanker payudara: 1. Pemakaian deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. "Banyak masyarakat yang menganggap bahwa penggunaan deodoran dapat memicu terjadinya kanker payudara, tapi sampai saat ini tidak ada laporan atau bukti yang kuat mengenai mitos ini," kata Ronald. 2. Mengkonsumsi makanan yang dibakar. Dokter yang juga bekerja di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta ini menyatakan, memakan makanan yang dibakar seperti sate dan ikan bakar memang dapat menyebabkan terjadinya kanker, namun ia menegaskan bukan kanker payudara, tapi kanker rongga mulut, ten

Radiasi, penyebab anak-anak rentan terkena kanker

Bayi dan anak-anak memiliki bahaya lebih besar mengidap kanker ketimbang orang dewasa akibat radiasi, semisal dalam peristiwa nuklir, kata laporan ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat. Anak-anak ternyata lebih peka daripada orang dewasa untuk mengidap 25 persen dari jenis tumor, termasuk leukemia serta kanker tiroid, otak dan payudara, kata laporan itu. "Ancaman itu secara berarti lebih tinggi, tergantung pada keadaannya," kata Komite Ilmiah PBB untuk Dampak Radiasi Atom (UNSCEAR) dalam pernyataan. UNSCEAR mengatakan mulai menyusun laporan itu pada 2011, tahun saat terjadi kejadian nuklir Fukushima di Jepang, meskipun bencana terburuk sejak 25 tahun tersebut tidak disebutkan dalam laporan itu. Komite pada Mei mengatakan bahwa angka penderita kanker diperkirakan tidak akan meningkat setelah tragedi Fukushima. Studi terhadap insiden Chernobyl pada 1986 di Ukraina menunjukkan keterkaitan kanker tiroid dengan radioaktif iodine. Tiroid merupakan organ paling parah terpapar

Deteksi kanker melalui tes darah

Para ilmuwan di Inggris mengatakan mereka selangkah lebih dekat untuk mengembangkan tes darah guna mengidentifikasi apakah seorang perempuan kemungkinan akan mengidap kanker payudara dalam hidupnya di kemudian hari. Para peniliti di Imperial College London mengidentifikasi kaitan kuat antara kanker dan perubahan molekuler pada gen sel darah putih. Dr James Flanagan, salah satu peneliti, mengatakan penemuan tersebut sangat penting dan diperlukan pengembangan lebih lanjut. "Apa yang kami cari, apa yang telah kami temukan adalah satu gen. Kami ingin menemukan di seluruh genom berapa banyak yang bisa mempengaruhi risiko dan merangkum semua informasi ini secara keseluruhan," kata Dr James Flanagan. Menurutnya, informasi tersebut akan disusun dalam bentuk model komputer sehingga bisa diteruskan kepada pasien apakah ia menghadapi risiko rendah atau tinggi. Gaya hidup Perempuan yang menunjukkan perubahan gen paling tinggi tercatat dua kali lipat kemungkinan mengalami kanker. Para ilm

Cegah kanker payudara dengan rutin berjalan kaki

Berjalan kaki satu jam sehari sepanjang pekan dapat menurunkan risiko kanker payudara secara signifikan bagi perempuan pasca menopause. Laporan ini datang dari Komunitas Kanker Amerika yang meneliti 73.000 perempuan selama 17 tahun. Mereka mengatakan ini merupakan riset pertama yang secara spesifik mengkaitkan jalan kaki dengan penurunan risiko kanker. Sementara itu, pakar di Inggris mengatakan temuan ini memperkuat dugaan bahwa gaya hidup mempengaruhi risiko kanker. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga amal Ramblers menemukan bahwa seperempat orang berusia lanjut hanya berjalan kaki sekitar satu jam sepekan. Padahal menjadi aktif merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker. Aktivitas rekreasi Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention ini mengamati perkembangan penyakit kanker pada 73.000 perempuan berusia lanjut. Mereka diminta untuk mengisi kuisioner tentang kesehatan mereka dan seberapa banyak mereka melakukan a

Ternyata mudah menghindari penyakit kanker

Risiko kanker ternyata dapat dihindari dengan cara yang tidak sulit. Penyuluh kanker Yayasan Peduli Kanker Indonesia D.Nurcahyo dalam suatu penyuluhan kanker pekan ini di Jakarta menuturkan bahwa terdapat cara mudah menghindari kanker. Pertama ,   perbanyak konsumsi antioksidan . Bahan makanan yang banyak mengandung anti oksidan ialah sayuran seperti brokoli, sawi hijau, pare, tomat, wortel, seledri, daun pepaya dan kacang-kacangan. Sementara untuk buah-buahan ialah, pepaya, apel, anggur, pir, melon, semangka dan jambu biji merah.  Kemudian untuk lauk pauk, anti oksidan dapat ditemukan di tempe dan ikan laut. Kedua,  perbanyak minum air putih . Nurcahyo menyarankan konsumsi air putih sekitar  10-12 gelas/ hari.  Ia menambahkan waktu yang tepat untuk mengonsumsi air putih yakni saat bangun tidur, sebelum dan sesudah makan dan menjelang tidur. Ketiga,  olahraga teratur. Keempat,  jika perlu lakukan imunoterapi . Cara ini menurut Nurcahyo merupakan satu upaya menangkal sel-sel kanker deng

Darah dalam urin, jadi pertanda kanker

Jika Anda melihat darah di urin, bahkan jika hanya sekali, hal itu bisa menjadi pertanda kanker, seperti yang diperingatkan kampanye kesehatan publik. Kanker ginjal yang terdiagnosa meningkat hingga sepertiganya dalam 10 tahun terakhir di Inggris. Angka kematian juga bertambah hingga 7% menjadi 3.500 orang di Inggris pada 2011. Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan peningkatan ini terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat. Merokok dan obesitas misalnya meningkatkan risiko kanker ginjal, tapi diagnosa awal bisa menurunkan tingkat kematian.Ketika kanker ginjal terdiagnosa di tahap awal, peluang penderita untuk bertahan hidup hingga satu tahun mendatang mencapai 97% dan 32% pada tahap akhir. Tetapi ketika diminta untuk menyebut jenis kanker dan gejalanya, hanya sepertiga pasien yang menyebutkan adanya pendarahan, menurut PHE. Prof Kevin Fenton, direktur kesehatan PHE, mengatakan, "Pesan kami jelas, begitu anda melihat darah di urine, segera temui dokter. Mungkin itu bukan ha

Stop rokok! hentikan risiko kanker paru-paru

Berhenti dari kebiasaan merokok merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan tubuh Anda, efek jangka pendek maupun jangka panjang dapat dirasakan oleh tubuh, berikut pengaruh menghentikan kebiasaan merokok seperti yang dilansir dari Karinya.com : Setelah 20 Menit Tekanan darah, detak jantung, serta suhu telapak tangan dan kaki akan menjadi normal. Setelah Delapan Jam Kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah akan kembali normal. Setelah Satu Hari Kemungkinan terkena serangan jantung akan menurun. Setelah Dua Hari Indra penciuman dan perasa akan semakin meningkat fungsinya. Ujung-ujung saraf akan kembali bertumbuh. Setelah Dua Pekan – Tiga Bulan Sirkulasi pernapasan akan semakin baik. Bernapas semakin mudah, sehingga berjalan kaki jarak jauh akan terasa ringan. Setelah Satu – Sembilan Bulan Batuk-batuk, radang sinus, napas pendek, dan rasa lelah akan jauh berkurang. Energi akan bertambah banyak. Setelah Satu Tahun Risiko terkena penyakit jantung akan sangat berkurang dibandingkan dengan